Tuesday, November 15, 2011

Dari Senang Jadi Suram

Pas kelas 7, mandarin 1 jam pelajaran saja udh bosen, gmna 2 jam? Itulah yg gua pikirin. Dan ternyata, pelajaran mandarin itu merupakan pelajaran yg didambakan hampir seluruh siswa. Kalau dapetnya laoshi yg cewek (gatau namanya), bakalan hoki banget! Mungkin pljrn mandarin memang susah, tapi pelajarannya fun banget. Bukan karena gurunya yg bikin kelas jadi fun, tapi karena ketidakpedulian laoshi terhadap kelas yg super gaduh! Mau jungkir balik, lompat2, ngobrol, panco, dll pun bisa. Tapi jangan ribut yg keterlaluan karena bakal ganggu kelas lain dan bakalan kena marah juga akhir2nya. Tapi paling enak itu pas tes baca untuk nilai tugas. Mau bacanya bagus atau jelek tetep dapet poin. Siapa yg mau baca silahkan maju. Sisanya? FREETIME! Perpindahan tempat duduk dari ujung ke ujung pun terjadi. Kegaduhan mulai terdengar. Laoshi gak pernah marah kalau kita ribut, jadi lanjutin saja ributnya. Jarang2 ada guru sebaik laoshi ini di sekolah lain. Laoshinya juga baik banget kalau ngasih tugas. Ngaret pun bukan menjadi masalah besar. 2 jam pelajaran mandarin selalu menjadi spesial!

Mungkin gua enggak bisa mendeskripsikan bagaimana seneng dan bahagianya saat pelajaran mandarin ini. Tapi ada satu kejadiaan dimana kita dimarahin terus-menerus, yaitu pelajaran agama dan writing. Ya mungkin sudah kayak biasa kelas kita ribut pas mandarin. Saat pelajaran mandarin selesai, dilanjutkan oleh agama. Guru agama, Pak Witanto itu guru yg amat sangat baik dan sabar. Tapi saat pergantian pelajaran kita itu masih super ribut dan pas agama pun masih ribut sampai Pak Witanto keluar kelas. Suasana kelas jadi sangat hening dan KM (Ketua Murid) memohon guru itu agar kembali mengajar. Pas balik, Chelle, KM 8C, nangis. Semua orang tentu saja penasaran kenapa cewek perkasa itu bisa sampai nangis. Pak Witanto itu baik banget sama Chelle dan Chelle pun demikian. Saat Pak Witanto masuk kelas lagi, kita mulai berceramah panjang lebar dan kita hanya menjawab pendek2 saja. Hehe!

Setelah agama selesai, lanjut writing. Semua cewek2 dan sebagian cowok tentu saja penasaran, ada apa dengan Chelle? Ya, keributan terjadi lagi. Guru selanjutnya tidak mau masuk karena kita ribut. Mungkin karena banyak yg keluar dari bangkunya dan jalan kemana2 jadi gurunya ngambek! Setelah Jeffrey dan Chelle (yang masih dalam keadaan sedih plus nangis) ngomong ke gurunya, barulah gurunya mau masuk. Sebenernya guru ini baik sih tapi gatau kenapa pas hari itu dia tiba2 kayak gitu. Pas istirahat, muka sedih terlihat di anak2 8C, ini semua karena dapet marahan dari guru2 secara bertubi2.

Mungkin ini salah satu kejadian sedih yg pernah dialami oleh 8C selaman kurang lebih setengah tahun ini. Banyak banget seneng, gembira, riang, rame, sedih, hening, suram dan lain-lain. Tapi sebenernya 8C adalah salah satu kelas yg kompak dan sudah pantas supaya nama kelas '8C' ini terpajang dalam 'Kelas Kompak' ;)

Thursday, November 10, 2011

OPEN HOUSE

Pada tanggal 23-24 September 2011, SMPK1 mengadakan acara Open House. Hampir semua siswa menunggu2 untuk kegiatan yg satu ini. Selain gak ada pelajaran, kami semua juga "having fun". Semua kelas disuruh untuk membuat permainan. Mungkin ada kelas yg digabung karena gak mungkin satu kelas satu ruangan. Gua sebagai murid 8C akan membuat "Labyrinth". Game ini bisa juga disebut "Haunted Labyrinth" karena ada hantu2 gandungan yg ada di dalamnya, dan juga ada boneka2 yg mendukung labyrinth ini menjadi salah satu game most visited di Open House SMPK1 ini. Ya mungkin gak most visited banget sih karena ada yg lebih terkenal yaitu Rumah Hantu atau Haunted House. Tadinya kelas kita mau bikin rumah hantu juga tapi sudah diambil kelas 9 jadi mau gimana lagi.

Pada hari Kamis 22 September, kegiatan belajar mengajar hanya diadakan sampai jam pelajaran ke 4. Semua anak bersemangat karena tidak ada pelajaran dan dengan kegiatan ini kita jadi semakin dekat dengan anak2 kelas kita. Labyrinth ini terletak di 8D karena 8C dipakai juga untuk kelas lain. Awal proses kerjanya yaitu dengan memasangkan koran2 di jendela supaya gelap. Ada juga beberapa anak yg mengurusin so
und system-nya. Pas lampu dimatiin, kelas sudah gelap dengan hanya koran2. Habis itu, bikin maze untuk labyrinthnya. Gak mungkin meja2 di 8D cukup buat bikin mazenya, jadi ngambil semua meja di 7D. FYI, 7D juga buat labyrinth tapi pakai kerdus! Agak ribet tapi gak peduli. Lalu kita memikirin biar mazenya susah dan semoga banyak yg nyasar. Setelah dibuat sedemikian rupa, jadilah mazenya! Menurut gua cukup susah, apalagi gelap2an dan sambil merangkak. Sudah diprediksikan, AC kelas bakalan di tengah2 pembuatan labyrinth. Tempat itu sudah enggak layak disebut sebagai kelas atau labyrinth, tapi lebih cocok dengan sauna. Jadi sebagian orang disuruh keluar supaya orang2 di dalamnya tidak mati karena kekurangan oksigen. Gak elit banget ya matinya kalau kayak gitu. Labyrinth ini dibuat merangkak supaya lebih susah. Meja2nya dijejerkan dan tentu saja belum tutupnya, sehingga ditutupi dengan koran lalu dilapisi lagi dengan kain hitam. Foto kerangka labyrinth ini mungkin gak terlalu jelas tapi setidaknya ada bayangan bagaimana bentuknya.


kerangka labyrinth yg msh berantakan
dan juga keadaan kelas yg super panas

Pembuatan labyrinth ini gak langsung jadi sehari karena harus ada bahan2 yg dibeli di luar. Besoknya, Sabtu, kita masuknya jam 8.30, tapi karena harus beresin labyrinth jadi ada yg dateng pagi, termasuk gue! Kita uji coba labyrinth ini dan hasilnya memuaskan. Di dalamnya ada boneka2 bayi yg menurut gue itu sangat seram dan juga setan2 gadungan lainnya, dan tidak ketinggalan juga effect sound yg seram dan berbau mistis. Untuk memastikan lebih lanut, kita menari guru yg nyalinya cukup besar untuk mencoba labyrinth ini, dan kesempatan emas ini jatuh pada Pak Witanto. Komennya sangat memuaskan, katanya seram, gelap, dan jalannya rumit. Harga labyrinth ini sangat ekonomis, hanya 5000rb rupiah. Hari pertama LABYRINTH LAKU KERAS. Jalan di depan 8D sampai penuh sesak karena perpaduan antara anak2 yg ngantri labyrinth, kursi, dan juga org2 yg lewat. Saking ngantrinya, sampe ada yg gak jadi main. Kasian mereka melewatkan permainan satu tahun sekali ini! Tapi hari kedua, labyrinth ini gak selaku hari pertama, tapi tetap ramai.


keadaan jalan depan labyrinth

Beberapa jam sekali labyrinth ini ditutup buat dibenerin dulu karena banyak yg ngerusak. Biasalah pengunjung, asal masuk dan merusak segalanya! Mainan wayang sampai kaki dan tangannya putus dan hilang tak tahu kemana karena kejahilan salah satu pengunjung. Sebagai setan di hari kedua, gua bisa melihat dengan cukup jelas keadaan di dalam labyrinth tersebut. Ada yg sudah mau menemukan jalan tapi balik lagi, ada yg ngotot, ada yg bolak balik di jalan yg bener, dan gua harus menahan tawa itu kalau tidak status gua sebagai setan akan hancur. Lutut para pengunjung setelah memasuki wahana labyrinth ini pasti agak sakit. Jelas sakit karena
merangkak dan bersentuhan langsung dengan lantai keramik yang cukup keras. Lihatlah muka2 setan yg sangat tidak menyeramkan ini!


dari kiri:
gue, gerry, mike, wilson (belakang), nandi, willi










Sekitar jam 3, stand2 permainan mulai ditutup dan dibereskan. Sedih banget acara ini harus berakhir pada rasanya baru kemarin merasakan kebersamaan membuat labyrinth tersebut. Dalam sekejap mata, labyrinth itu dihancurkan. Koran2 nya dirobek dan tidak disangka kelas sekecil itu bisa membuat nuansa labyrinth yg terlihat luas. Keuntungan kami sekitar 1.3juta. 50% untuk sekolah, lalu dibagi dua dengan kelas 8D. Mungkin sekelas hanya mendapat sekitar 300rb. Tapi lumayan untuk menambah uang kas kelas yg sangat tipis.